1.Sebutkan dan berikan 2
contoh,3 macam kecemasaan menurut Sigmund freud ?
a)
Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai
akibat pengamatan atau bahaya dalam dunia luar .
Contoh :
v Misalkan seorang yang dulanya pernah mengalami
kecelakaan mobil, bila ia berpergian menggunakan mobil ia akan cemas.
v Kecemasan orang –orang yang tinggal di daerah
rawan banjir, mereka cemas karena kalau hujan deras dan terus menerus daerah
rumah mereka akan banjir.
b)
Kecemasan
neoritis (syaraf)
Timbul karena pengamatan tentang bahaya dari
naluriah , dalam hal ini dibagi menjadi 3 macam, yakni :
§ Cemas yang timbul karena penyesuaian linkungan
§ Bentuk Ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia)
§ Rasa gugup , gagap dan sebagainya .
Contoh:
v Misalkan orang yang phobia akan ketinggian akan
takut bila harus naik pesawat atau berada di gedung yang tinggi.
v Misalkan orang yang akan melakukan audisi untuk
suatu kontes bernyanyi ia pasti akan gugup.
c)
Kecemasan moril
Kecemasan yang disebabkan pribadi seseorang ( iri,
benci, dendam, dengki, marah, gelisah,cinta).
Contoh:
v Orang yang sedang jatuh cinta dan baru pacaran
akan takut dan merasa cemas kehilangan pasangannya apabila pasangannya
berinteraksi dengan teman yang lawan jenis.
v Orang yang memiliki perasaan benci atau iri terhadap
orang lain akan sering merasa cemas apabila orang yang dibencinya tersubut
memiliki prestasi yang lebih baik dari pada dia.
2. Jelaskan
yang dimaksud dengan ketidakpastian! sebutkan sebab-sebab terjadi
ketidakpastian dan contohnya!
Ketidakpastian artinya
keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan
tanpa arah yang jelas, keadaan tidak jelas asal-usulnya.
Sebab-sebab
ketidakpastian:
a.
Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa,yaitu adanya
pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus,biasanya tentang hal-hal yang
tak menyenangkan,atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita.
Contoh:
v Misalkan seseorang yang sangat menyukai
kebersihan, ia akan selalu merasa bahwa keadaan rumahnya kotor, bila keluar
rumah harus selalu membawa pembersih tangan, bila sesudah bersalaman dengan
orang asing tangan harus segera di bersihkan, ia tidak akan membiarakan orang
lain menyentuh barangnya tanpa pelindung atau pelapis tangan. Karena menurutnya
semua orang itu kotor, hal tersebut adalah contoh dari obsesi akan kebersihan.
b.
Phobia
Rasa ketakutan yang tak terkendali,tidak
normal,kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
Contoh:
v Misalkan orang yang mempunyai rasa takut kepada
ruangan yang tertutup atau sempit dan gelap. Bila dia berada di dalam ruangan
tersebut ia akan mersa sulit bernafas bahakan bisa sampai pingsan.
c.
Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah
dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang
serupa berkali-kali.
Contoh:
v Misalkan orang yang ingin berpergian jauh dan
meninggalkan rumahnya untuk sementara waktu, ia akan mengecek rumahnya
berkali-kali padahal ia sudah tau bahwa rumahnya sudah aman. Misalkan ia sudah
mematikan kompor, tapi ia merasa lupa untuk mematikannya hingga akan
bolak-balik mengeceknya.
d.
Hysteria
Ialah neurosa jiwa yang di sebabkan oleh tekanan
mental,kekecewaan,pengalaman pahit yang menekan,kelemahan saraf,tidak mampu
menguasai diri,sugesti dari sikap orang lain.
Contoh:
v Misalkan seorang wanita pada hari pernikahannya
ditinngal oleh mempelai priannya. Ia mengalami hysteria hingga teriak-teriak
lalu bisa menangis-menangis, marah-marah karena di tinggal oleh sang kekasih.
e.
Delusi
Menunjukkan pikirian yang tidak beres,karena
berdasarkan suatu keyakinan palsu.
Contoh:
v Misalkan ada orang yang penggemar berat salah satu
artis atau aktor, ia berdelusi bahwa artis tersebut juga menyukai dia dan ia
merasa bahwa ia memiliki artis tersebut. sehingga saat arits tersebut punya
pacar ia akan jealous yang berlebihan bahkan bisa mengirim surat yang mengancam
kepada pacar artis tersebut.
3.Sebutkan
harapan-harapan anda dan jelaskan mengapa anda memilih harapan tersebut!
Harapan atau impian saya
saat ini adalah untuk lulus S1 dengan nilai yang memuaskan lalu dapat
melanjutakan S2. Impian saya adalah untuk menjadi seorang psikolog. Saya ingin
menjadi seorang psikolog semenjak saya masih SMP karena melihat tayangan di tv
mengenai anak autis. Semenjak itu saya menjadi tertarik dengan dunia psikologi.
Saya ingin menjadi psikolog yang khususnya bergerak untuk membantu children with
special needs. Maka dari itu saya ingin juga mengambil S2 psikologi. Bila saya
tidak dapat mengambil S2 dan menjadi psikolog, saya ingin menjadi guru tk. Karena
menurut saya itu perkerjaan yang menarik.
Harapn lain saya adalah
saya ingin menjadi seorang penulis. Saya ingin menjadi penulis karena saya
memiliki daya imajinasi yang tinggi. Tapi saya kurang bisa membuat khayalan
saya tersebut menjadi sebuah tulisan. Saya sudah cukup sering mencoba dengan
menulis cerpen tapi sering kali cerpen saya tidak selesai dan terbelangkalai
begitu saja. Hal tersebut karena saya malas dan kehilangan ide. Harapan saya,
saya dapat menyelesaikan cerpen saya dan tidak malas lagi.
Harapan umum saya adalah
saya ingin bahagia, saya ingin keluarga saya bahagia. Saya juga ingin mempunyai
masa depan yang cerah. Lalu dapat menemukan pendamping hidup yang baik. Sahabat-sahabat
yang saya miliki saat ini akan tetap menjadi sahabat saya di masa depan. Intinya
harapan saya adalah untuk menjadi bahagia J
4.Jelaskan yang dimaksud
dengan kepercayaan! sebutkan teori-teori tentang kepercayaan dan berikan
contohnya!
Kepercayaan berasal dari
kata percaya yang berarti mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kebenaran yang
dapat di wahyukan artinya diberitahukan
oleh Tuhan langsung ataupun tak langsung kepada manusia.
Teroti-teori tentang
kepercayaan:
a.
Teori Konsistensi
Yang dianggap benar bila pernyataan itu bersifat
koherensi atau konsisten.
Contoh :
v Kita percaya bahwa semua yang ada di bumi ini
tewrmasuk kita adalah ciptaan Allah SWT dan akan kembali kepadaNya. Semua manusia
suatu saat nanti pasti akan meninggal.
b.
Teori Korespondensi
Menjalankan bahwa suatu pernyataan benar dan juga dengan objek yang dituju.
Contoh:
v Ibu kota dari negara kita adalah DKI Jakarta. Kita
tahu secara fakta bahwa hal tersebut benar.
c.
Teori Pragmats
Diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut
bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Contoh:
v Kita percaya bahwa membuang sampah sembarangan
adalah perbuatan yang buruk karena hala tersebut dapat menyebabkan saluran got
mampet dan bau yang tidak sedap. Hal tersebut juga dapat mengakibatkan banjir
yang semakin parah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar