My special
Friend
“Non bangun non sudah sampai
sekolah” ucap pak Ucok
Bisa-bisanya aku ketiduran di
mobil lagi, padahal tadi kan aku udah minum kopi. Malesnya dateng ke sekolah,
yah kalau bukan gara-gara tunanganku aku nggak mungkin sekolah sejauh ini. Pasti
pada nggak nyangka, seorang yang baru berumur 17 tahun udah punya tunangan.
Yap, aku Acha Soedarjo anak seorang pemilik perusahaan terkemuka sudah
mempunyai tunangan, yang merupakan sahabatku sendiri yang bernama Elmo alias
Marcello Mochtar. Sejujurnya aku nggak keberatan di jodohin sama Elmo yang
sekarang sudah menjadi tunanganku, karena aku sayang sama dia mungkin aku cinta
sama dia, tapi aku tau dia nggak sayang sama aku. Sayang mungkin iya , tapi
hanya sebatas sahabat. Lagian Elmo kan playboy banyak bangey ceweknya dan aku
selalu jadi tempat dia curhat tentang ceweknya. Kadang emang sakit
ngedengernya, tapi aku tahan karena dia sahabatku. Hmmm, masih pagi kelas juga
masih sepi, enaknya ngapain ya? Tidur aja aaaaaaaah...
“Achaaa, Cha bangun” suara Elmo
membangunkanku
“Kenapa
sih? Pagi-pagi dah teriak-teriak?” tanyaku
“hmm aku mau cerita Cha...”
“mau cerita apa?”
“Hmmm,
kayanya ada cewek yang aku suka deh...”
“terus? Kamu biasakan suka
sama cewek” dasar Elmo playboy, ini udah kesekian kalinya dalam bulan ini dia
bilang suka sama cewek.
“kali ini beda Cha, mungkin
aku sayang sama dia, mungkin juga aku cinta sama dia”ucap elmo.
“WHAT?!!”
sumpah aku nggak salah denger? Elmo jatuh cinta betulan? Terus nasib aku gimana
dong? TIIIDAK, aku nggak mungkin mengungkapkan perasaanku sekarang.
“kok
reaksi kamu gitu sih Cha? Kayanya kaget dan nggak percaya giu?”
“serius
kamu? Kamu nggak bohong kan?”
“ngapain
aku bohong......”
“abis kan
kaum playboy...”
“sekarang aku udah pensiun jadi orang playboy” Hatiku serasa hancur
berkepng-keping. Seharusnya aku bilang dari awal kalau aku sayang sama Elmo.
Sekarang sudah telat yang bisa aku lakukan hanya menjadi sahabat yang baik.
“emang ceweknya
siapa Mo? Kamu ketemu dimana? Aku Kenal nggak sama dia?” Cuma itu yang bisa aku
lakukan, bertanya tanpa bisa mengekspresikan apa yang sebenarnya terjadi
didalam hatiku.
“Hmm rahasia
dong, tapi kayanya kamu kenal sama dia” jawab Elmo dengan muka yang sangat
bahagia. Huh, asalElmo bahagia aku juga bahagia.
“yaudah deh,
terserah kamu kalau nggak mau ngasih tau aku. Nggakpapa kok aku nggak maksa”
capku dengan muka sok sedih atau sedih betulan ya...
“ih, kok gitu
doang ngambek sih? Aku kan Cuma bercanda nanti aku kenalin deh..” bujuk elmo
“iya iya, aku
nggak ngambek lagi, tapi nanti kenalin ya!” apa aku bisa ketemu ama orang yang
disayangi Elmo? Apa aku bisa menahan rasa saki ini bila bertemu orang yang
disayangi Elmo? Apa aku bisa???
Kring
“eh, Cha aku ke
kelas dulu yaaa udah bel” ucap Elmo
“Oh, iya sana ke
kelas jangan bolos ya!!”
*****
Aku nggak konsen belajar, aku kepikiran terus
sama Elmo. Apa benar Elmo betul-betul sayang sama cewek itu? Aku rasanya kaya
mau nangis, bukan mau nangis tapi tadi udah nagis di toilet.
“Cha, jangan bengong aja dong. Lo nyadar nggak
sih kalau sekarang udah istirahat?” ucap Tara. Tara adalah teman sebangku , aku
sudah cerita semuanya ke tara pas di toilet tadi sambil nangis. Tara ngerti
sama perasaanku dan menurut tara aku harus move on kalau aku yakin aku nggak
punya kesempatan lagi sama Elmo. Tapi kalau aku yakin aku masih punya
kesempatan sama Elmo nggak melepaskannya. Masalahnya nggak yakin jalan mana
yang harus aku pilih.
“gue nyadar kok Tar, gue Cuma lagi mikir”
“Lo punya banyak
waktu kok buat mikir, kalau lo belum bisa nentuin jalan mana yang harus lo
pilih. If you need a friend m always on your back…” ucap Tara. Tara memang
temenku yang paling baik dan ngeri aku
“Thanks ya Tar”
“iya, ke kanin yik laper nih”ajak tara
Tumben kok Elmo nggak ada di kantin ya?
Jangan-jangan ketemu sama tuh cewek lagi. Jangan-jangan tuh cewek 1 sekolah
lagi sama aku, atau 1 kelas sama aku atau 1 kelas sama Elmo. Ayo think positive
lo kan belum yakin jadi jangan nyerah dulu, tapi kalau Elmo lagi mojok sama tuh
cewek gimana?
“arggh, bisa gila aku”ucapku tanpa sadar
“Cha, lo kok ngomong sendiri?” Tanya Tara
“oh, nggak papa, lo udah selesai makan kan?”
“udah”
“ke kelas yuk”
“ok ayo”
Bentar lagi bel pulang sekolah, masih belum
ada tanda dari Elmo. Pasti hari ini aku pulang sendiri deh, pasti Elmo hari
ketemu sama cewek itu. Mungkin ini emang udah nasibku mencintai orang yang
nggak mencintai aku. Aku jadi pengen nangis lagi, tapi itu nggak boleh aku
harus kuat mungkin lebh baik aku….
Kring
Lamunanku
terpotong oleh bel pulang sekolah, hari aku pulang sendiri deh,,,,,
Aku berjalan di
koridor sekolah sambil nengok kanan kiri untuk mencari sosok seseorang, tapi
sesuai dugaanku dia nggak ada, sampai Tara pulang pun dia nggak ada. Huh,
rasanya aku ingin pergi ke suatu tempat yang tenang….
“non belum mau pulang?” Tanya pak ucok
“Hmm, udah kok pak” ucapku sambil masuk
kedalam mobil “hmm, pak anterin saya ke taman yang biasa ya yang di pncak”
ucapku besok libur ini.
“baik non”
*****
Taman, yah aku suka sekali taman itu. Taman
itu membawa banyak kenangan. Kenangan aku bersama Elmo, kenangan yang indah
yang tak akan aku lupakan….
“Pak, bapak pulang duluan saja saya mungkin
agak lama”
“baik non”
Aku langsung menuju empat favoritku, yaiu
sebuah ayunan. Au suka benget main ayunan, rasanya kalau aku main ayunan aku
bisa ngelupain segala masalahku. Tapi kali ini beda, tak tau kenapa aku nggak
bisa enghilangkan wajah Elmo dari pikiranku, au nggak bisa. Aku nggak bisa
memikirkan melihat Elmo bersama cewek lain, aku nggak bisa. Tapi au terlalu
penakut untuk mengungkapkan isi hatiku. Tanpa sadar air matapun menetes disaat
hujan mulai turun. Aku suka hujan karma keadaan menjadi lebih adem, tapi aku
nggak boleh main hujan-hujanan karena aku gampang sakit kalau kehujanan. Tapi
sekali-sekkali bolehkan aku menikmati hujan ini, walaupun air mata masih
mengalir. Hujan semakin lama semakin deras begitu juga dengan airmataku. Aku
nggak bisa kehilangan Elmo, aku ngga bisa dan tak akan pernah bisa karena aku
sdar sekarang aku sungguh menyanginya….
‘ so kiss me and smile for me tell me that
you’ll wait for me…’
Hpku berbunyi,
ternyata yang menelfon Elmo jadi aku angkat saja.
“halo” ucapku
“Halo,Cha kamu dimana? Udah jam segini kok
belum pulang? Hujan pula lag di luar.” Ucap Elmo. Kenapa sih Elmo harus
perhatian? Kenapa sih dia memberi harapan? Harapan yang kosong. Kenapa sih di
nggak peduli aja sama aku.kalau kaya gini kan aku semakin susah ngelupain dia.
“Ak…u….aku….laaa…gi…di..di..di….”
“Cha, Cha, Chaaa… kamu kenapa kok kamu…” aku
sudah tidak dengar lagi apa yang di ucapkan Elmo. Hpku terjatuh lalu aku sudah
tidak ingat lagi apa yang terjadi.
*****
Saat aku membuka mata aku sudah tida berada lagi
ditaman melainkan di sebuah kamar. Kepalaku pusing sekali. Aku mencoba bangun
dari tempat tidur, tapi ada tangan yang menahanku ternyata itu tangan Elmo.
“Kamu sudah sadar sadar Cha?’ Tanya Elmo
“hmm aku dimana?” tanyaku
“ kamu di
villaku Cha”
“Kok aku bisa
ada di sini?”
“tadi kamu
pingasan di taman, unung aku segera dating lalu aku membawa kamu kesini. Kamu
nggak kenapa-kenapa kan Cha?” ucap Elmo yang terlihat, kenapa sih dia masih
memperdulikan aku? Dia kan udah punya cewek…
“aku nggak papa
kok. Kamu kok bisa tau aku ada di taman?”
“Hmm tadi aku
kerumah kamu mau ngomong sesuatu, tapi kamunya nggak ada terus aku Tanya ke pak
ucok. kata pak ucok kamu ada di taman jadinya aku langsung nyusul kamu”
“kamu nggak papa
disini? Cewek kamu nggak bakaln nyariin?” tanyaku penasaran
“dia nggak bakal
nyariin aku kok” jawab Elmo
“Kenapa nggak?”
“Karena….karena….
yagitu deh. Lagian di belum jadi cewek aku kok” Ucap Elmo yang lalu berjalan ke
mendekatke jendela. Ucapan Elmo membuatku semakin penasaran. Iapa sih sebenarnya
jati diri cewek yang disayangi Elmo? Aku lalu bangun dari tempat tidur dan
berjalan ke sebelah Elmo.
“Kamu tiduran
aja Cha jangan banyak jalan” ucap Elmo
“Nggak papa kok,
aku pengen liat pemandangan” Jawabku. Elmo hanya mengangguk sambil terus
memandang ke luar jendela. Makin lama aku makin penasaran, siapa sih cewk yang
di sayangi Elmo…
“Mo aku boleh
nanya nggak?”
“Hmm, boleh mau
nanya apa Cha?”
“sebenernya
cewek yang kamu saying tuh siapa sih?” Tanyaku
“Hmm….Hmm….cewe….iii..tu..”
butuh waktu lama buat Elmo untuk berbicara. Bicaranyapun terbata-bata dan tidak
jelas. Membuatku semakin, semakin penasaran.
“Kalau kamu
nggak mau ngsih tau aku nggak papa kok” ucapku. Kalu Elmo tidak mau menjawab,
aku tidak akan memeaksa. Sekarang aku harus menyiapkan hati jika Elmo sudah mau
memperkenalkan ceweknya kepadaku. Mungkin aku harus mencari cowo lain untuk aku
sayangi.
“Kalau kamu Cha
ada nggak orang yang kamu sayangi?” Tanya Elmo memecahkan keheningan. Mau jawab
apa aku? Kalau aku jawabada nanti Elmo Tanya siapa aku kan nggakmungkin jawab
kalau itu Elmo.
“Hmm, pasti ada
lah Mo, tapi dia nggak sayang sama aku dia menyayangi orang lain.” Ucapku
sebisa mungkin untuk jujur]
“Kamu ungkapin
nggak ke orang yangkamu saying kalau kamu saying sama dia?” pertanyaan Elmo
menusuk hatiku tepat di tengah-tengahnya
“aku nggak bisa
mengungkapkan perasaanku. Aku terlalu pengecut, aku nggak berani, aku takut
karena dia mencintai orang lain…”. Tanpa sadar air mataku suah mengalir dengan
deras, aku memang pangecut. Aku nggak berani mengungkapkan perasaanku kepada
Elmo. Aku betul-betul pengecut… Tiba-tiba Elmo memeluku dan aku pun menangis di
dadanya Elmo.
“Udah Cha,
jangan nangis. Aku juga pengecut kok, aku juga nggak berani mengungkapkan
perasaanku” ucap Elmo sambil terus memeluku bahkan lebih erat. Aku sedikit
terkejut mendengar ucapan Elmo.
“Tapi sekarang
aku bukan pengecut lagi, aku harus berani mengungkapakan rasa sayangku
terhadapmu…” Ucapan Elmo membuaku terkejut sehingga aku melepaskan pelukannya.
Aku tak menyangka kalau Elmo juga menyangiku.
“Kamu serius
Mo?” Tanyaku
“Iya aku serius,
tapi bagaimana perasaanmu terhadapku?”
“Aku juga saying
sama kamu. Kamu adalah cowok yang aku sayang” ucapku
“Jadi sekarang
kita pacaran ya?” Tanya Elmo
“Ngapain
pacaran? Kan kita udah tunangan. Mmm Mo walaupun kita saling saying, tapi kita
teap akya dulu ya? Jangan ada yang berubah aku maunya kita tetap sahabatan”
ucapku
“Aki juga setuju
kita sahabatan, tapi saling memiliki dan menyayangi”
“makasih Mo”
“Sama-sama Acha
sayang cause you are my special friend”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar